
GERD atau penyakit asam lambung adalah kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri di ulu hati, perasaan terbakar di dada, serta berbagai gejala lain di daerah perut bagian bawah.
Orang yang menderita penyakit ini umumnya mengalami refluks asam yang ringan minimal dua kali seminggu, dan yang parah setidaknya sekali seminggu.
Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita GERD untuk mengetahui cara meredakan gejala yang muncul, seperti mengubah gaya hidup dan menggunakan obat-obatan yang tepat. Yuk, ketahui lebih lanjut ulasan berikut ini!
Gejala dan Penyebab Asam Lambung Naik
Ketika kadar asam lambung meningkat, mungkin timbul iritasi pada dinding kerongkongan dan mulut. Hal ini dapat menimbulkan sensasi asam di belakang mulut dan perasaan terbakar di dada yang sering disebut heartburn, baik dengan atau tanpa sesak napas.
Gejala-gejala ini umumnya terjadi setelah makan dan dapat menjadi lebih parah saat kita berbaring atau membungkuk. Selain itu, penyakit asam lambung terkadang memunculkan gejala seperti:
- Napas yang tidak segar
- Rasa terasa tersumbat di tenggorokan, terutama saat menelan
- Mudah merasa kenyang
- Sering bersendawa dan suara suara serak
- Rasa sakit di tenggorokan yang tak kunjung mereda dan rasa sakit saat menelan
- Mual dan muntah
- Batuk kronis tanpa dahak atau batuk kering kronis, terutama pada malam hari
- Gejala asam lambung naik ini sering terjadi pada malam hari, sehingga dapat mengganggu tidur. Selain itu, GERD juga bisa menyebabkan gejala asma dan peradangan pada pita suara (laringitis).
Penyakit asam lambung (GERD) dapat dialami oleh siapa pun, tanpa memandang usia, namun beberapa orang memiliki risiko yang lebih tinggi. Kemungkinan terkena asam lambung, baik dalam bentuk yang ringan maupun parah, meningkat setelah mencapai usia 40 tahun. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat membuat seseorang rentan terhadap penyakit asam lambung (GERD), di antaranya:
- Kelebihan berat badan
- Sedang dalam keadaan hamil
- Kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok secara teratur
- Gangguan jaringan ikat seperti scleroderma
- Memiliki hernia hiatus, yaitu tonjolan dari lambung yang melewati celah diaphragma dan dapat menghambat masuknya makanan ke dalam lambung
Cara Mengobatinya
Ada beberapa pilihan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit asam lambung atau GERD, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dapat dibeli bebas. Berikut ini beberapa contoh obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi masalah asam lambung:
1. Antasida
Antasida berperan penting dalam mengatasi ketidakseimbangan asam lambung. Obat ini umumnya digunakan untuk meredakan gejala refluks asam dan masalah asam lambung yang ringan.
2. Penghambat Reseptor H2
Obat penghambat reseptor H2 bekerja dengan cara menurunkan produksi asam lambung. Contoh dari jenis obat ini adalah Famotidine dan Cimetidine.
3. Proton Pump Inhibitor (PPI)
PPI merupakan jenis obat yang sangat efektif dalam menghambat produksi asam lambung dan memiliki kemampuan luar biasa dalam mempercepat penyembuhan jaringan kerongkongan yang mengalami kerusakan. Beberapa contoh obat PPI yang populer antara lain Omeprazole, Lansoprazole, Esomeprazole, Pantoprazole, dan Rabeprazole.
4. Prokinetic Agents
Prokinetik merupakan jenis obat yang dapat meningkatkan gerakan saluran pencernaan dengan cara meningkatkan frekuensi kontraksi pada usus kecil atau membuat kontraksi menjadi lebih kuat tanpa mengganggu ritme alaminya.
Namun, penting untuk diingat bahwa semua obat memiliki kemungkinan efek samping. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter guna menentukan pilihan obat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Untuk menghadapi masalah GERD, tidak hanya bergantung pada penggunaan obat-obatan semata. Penting juga untuk mengubah gaya hidup agar membantu pemulihan dari gangguan asam lambung ini. Berikut adalah beberapa panduan gaya hidup sehat yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mengatasi asam lambung:
- Menurunkan berat badan
- Stop kebiasaan merokok
- Hindari makan dalam porsi yang banyak pada malam hari
- Jangan mengkonsumsi makanan pemicu seperti cokelat, kafein, dan alkohol
- Makan maksimal 3 jam sebelum tidur
- Jangan langsung berbaring setelah makan
- Meninggikan posisi kepala saat berbaring
Jika Anda mengalami penyakit asam lambung dan sudah mencoba segala upaya di atas, namun gejala yang muncul tidak kunjung membaik, segera hubungi rumah sakit RS Budi Medika atau Hubungi kami disini: 082180000678 jika memerlukan bantuan medis atau konsultasi dokter.
Reference: